Home » » Sistem Hormon

Sistem Hormon

Posted by Guru Kito on 26.11.10

 Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh . kelenjar ini sering disebut kelenjar buntu atau kelenjar endokrin. Jadi, kelenjar ini menghasilkan hormon yangmerupakan sklereit internal. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormone biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu  panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.
 Kata hormone berasal dari kata hormaein yang berarti memacu atau menggiatkan. Hormone diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar. Bila kekurangan dapat ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan mengakibatkan berbagai gangguan kerja organ tubuh.
 Sebagai komponen sistem koordinasi, hormone mempunyai hubungan yang erat dengan sistem saraf. Rasa cemas atau ketakutan secara mendadak pada seseorang, di samping karena sistem saraf, juga dipengaruhi sistem hormon. Ketika seorang merasa ketakutan maka dia akan lari menghindarkan atau berusaha melawan terhadap penimbul rasa ketakutan itu sekuat-kuatnya, misalnya dengan lari secepat-cepatnya. Pada keadaan semacam ini maka hormone adrenalin akan aktif mempertinggi frekuensi denyut jantung dan memperkuat denyutnya. Untuk aktivitas ini, diperlukan energi. Untuk itu hormone adrenalin mengubah glikogen menjadi glukosa, yang larut dalam darah sehingga mudah dioksidasi untuk menghasilkan energi.
 Hormon berfungsi untuk mengatur homeostasis, memacu pertumbuhan, reproduksi, metabolism, dan tingkah laku.
 Berdasarkan aktivitasnya, kelencar buntu dapat dibedakan menjadi beberapa macam.
a. kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
b. kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misalnya hormon kelamin.
c. kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misalnya hormone pertumbuhan dan hormone timus.
Berdasarkan aspek macam dan letaknya, kelenjar buntu dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu
a. kelenjar hipofisis, terletak di dasar otak besar,
b. kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher,
c. kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya di dekat kelenjar   gondok,
d. kelenjar pancreas atau pulau-pulau langerhans, letaknya di dekat kelenjar gondok,
e. Kelenjar adrenal atau superarenalis, terdapat di atas ginjal,
f. kelenjar kelamin atau kelenjar gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut, sedangkan pada pria terdapat dalam buah zakar dalam kantong skrotum.

1. Kelenjar Hipofisis
 Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar (lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji) dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Hipofisis merupakan kelenjar buntu terbesar. Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar terhadap pertumbuhan tulang panjang sehingga berkaitan dengan pertumbuhan tinggi seseorang. Adanya manusia raksasa disebabkan adanya kelainan kelenjar ini.
 Produksi hormon ini secara berlebihan disebut hiperfungsi atau hipersekresi. Hipersekresi pada masa pertumbuhan ( remaja ) akan mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa, disebut gigantisme. Bila kelainan ini terjadi setelah masa pertumbuhan akan mengakibatkan akromegali, yaitu pertumbuhan hanya terjadi pada ujung-ujung tulang pipa, misalnya ujung tulang jari dan dagu.
 Produksi hormone yang kurang dari normal disebut hipofungsi, mengakibatkan pertumbuhan terhambat atau teerjadi manusia kerdil.
 Ukuran kelenjar hipofisis kira-kira sebesar biji kacang, terdiri atas tiga lobi, yaitu lobi anterior atau depan, lobi posterior atau belakang, dan lobi intermedia atau tengah. Masing-masing bagian menghsilkan hormone tertentu, yaitu sebagai berikut :

No  Hormon Aktivitas
1. Lobi anterior
1. Hormon Adenotrop
2. Hormon Treotrop
3. Hormon Prolaktin
4. Hormon Somatotrop
5. Hormon Gonadrotop
- Mempengaruhi kerja kelenjar anak ginjal
- Mempengaruhi kerja kelenjar gondok
- Mempengaruhi kerja kelenjar susu
- Mempengaruhi pertumbuhan
- Mempengaruhi reproduksi
2. Lobi intermedia  - Mengatur perubahan warna kulit
3. Lobi posterior
1. Oksitosin
2. Vanopresin
3. pertesin
- Membantu proses kelahiran
- Mempengaruhi tekanan darah
- Mempengaruhi tekanan darah

a. Lobi anterior atau lobi depan
 bagian ini menghasilkan bermacam-macam hormon pengatur beberapa hormone lain, diantaranya sebagai berikut :

1. Hormon somatotrof ( STH atau grow hormone ), kerjanya menstimulasikan pertumbuhan tubuh, terutama cakra epifisis dari tulang pipa. Kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Bila kelebihan ini terjadi pada saat seseorang tidak tumbuh lagi maka akan menyebabkan penebalan pada tulang wajah, tengkorak, tangan, dan kaki. Keadaan ini disebut akromegali. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan kekerdilan atau kretinisme.

2. Luteotropic Hormon (LTH ) atau prolaktin atau hormon laktogen, berfungsi untuk merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu.

3. Thyroid Stimulating Hormon ( TSH ) atau hormone treotrop, berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar tiroid.

4. Adrenocorticotropic Hormon ( ACTH ) atau hormone adrenotropin, berfungsi untuk merangdang dan mengendalikan sekresi kelenjar kortek adrenal.

5. Gonadotropic atau Hormon kelenjar kelamin, berbeda untuk pria dan wanita.
 a. Folikel Stimulating Hormon ( FSH ), terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita, hormone ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel indung telur atau ovariumm, sedangkan para pria berfungsi untuk mempengaruhi proses spermatogenesis.
 b. Luteinizing Hormone ( LH ) dan Interstitial Cell Stimulating Hormon ( ICSH ), terdapat pada pria dan wanita. Pada wanita LH berfungsi untuk merangsang ovulasi atau pemasakan sel telur, sedangkan pada pria berfungsi untuk merangsang sel interestial leydig di dalam testis agar menghasilkan testosterone.
 Kelenjar hipofisis mampu menghasilkan bermacam-macam hormon yang mempengaruhi fungsi hormon-hormon lain maka sering disebut sebagai master of glands. Kerusakan pada bagian penghasil hormon-hormon ini akan menyebabkan kelenjak-kelenjar hormone yang dipengaruhinya tidak akan bekerja dengan baik.
b. Lobi Intermedia atau Lobi tengah
  pada manusia bagian ini mengalami kemunduran atau rudimenter dan hormon yang dihasilkan fungsi belum jelas. Pada katak, bagian ini menghasilkan hormone Melanosit Stimulating Hormon ( MSH ) atau intermedin. Hormone ini berperan dalam mengatur perubahan warna kulit, yaitu mengatur penyebaran pigmen melanin pada sel-sel melanofora kulit.

c. Lobi Posterior atau Lobi Belakang
Bagian ini menghasilkan bebrapa macam hormone, yaitu vasopressin, petresin, dan oksitosin. Vasopresin dan petresin berfungsi untuk mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan oksitosin berperan untuk membantu proses kelahiran.

2. Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea  (di kanan dan kiri trakea daerah faring., Dekat tulang rawan yang disebut buah adam) . Kelenjar ini terdiri atas dual lobi. Hormon yang dihasilkan ada tiga macam, yang dua macam serupa, yaitu tiroksin dan triodotironin,  serta kalsitonin. Fungsi hormone ini cukup luas, yaitu :
a. Mempengaruhi metabolism sel, proses produksi panas, oksidasi di sel-sel tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa,
b. Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh,
c. Berpengaruh dalam mengubah tirosin.
  Bila hormon ini mengalami kelebihan produksi atau hipertiroidisme akan menyebabkan morbus Basedowi, yaitu meningkatnya metabolisme, meningkatnya denyut jantung, gugup, emosional, pelupuk mata melotot ( eksoftalmus ). Bila terjadi pada anak-anak, akan mengakibatkan gigantisme.
 Bila produksi tiroksin terlalu rendah atau hipotiroidisme, akan menyebabkan terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada anak-anak akan menyebabkan kretinisme, yaitu kelainan fisi dan kecerdasan menurun atau kelainan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Bila hipofungsi terjadi pada prang dewasa akan teradi mixoedem, yaitu kegemukan ( obesitas ) yang luar biasa dan kecerdasan menurun. Kekurangan unsur yodium dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormone tiroksin, dengan gejala timbulnya gondok. Hormon kalsitonin berfungsi dalam menjaga keseimbangan kalsium dalam darah. Bila kadar ion kalsium dalam darah meningkat, kadar kalsitonin akan naik dan mengendapkannya dalam tulang.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.

3. Kelenjar Paratiroid atau Kelenjar Anak Gondok
   Kelenjar ini terletak menempel di sebelah dorsal kelenjar tiroid. Horman yang dihasilkan adalah parathormon, berfungsi mengatur pertukaran zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila kadar Ca++ dalam darah lebih rendah dari normal, parathormon disekresikan. Akibatnya, kalsium didalam tulang akan larut dan masuk ke dalam darah berbentuk ion kalsium. Kelebihan produksi hormon parathormon akan berakibat kadar kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada ginjal, disebut batu ginjal. Kekuranganhormon ini dapat menyebabkan kekejangan dan disebut tetanus dengan gejala kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Selain itu tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.

4. kelenjar epifise
 Kelenjar ini menghasilkan hormone yang fungsinya belum jelas.

5. Kelenjar timus atau kelenjar kacangan
 Kelenjar ini bertugas menimbun hormon somatotrop atau hormon pertumbuhan. Hormone ini hanya berfungsi pada masa pertumbuhan. Kekurangan hormone ini pada masa muda akan menyebabkan kekerdilan. Kelebihan hormone ini pada masa pertumbuhan akan menunjukkan pertumbuhan raksasa. Bila setelah dewasa hormone ini tetap berfungsi maka akan menyebabkan akromegali.

6. Kelenjar Suprarenalis atau kelenjar anak ginjal
Kelenjar ini  sering disebut juga kelenjar adrenal, berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.

a. bagian kulit mengahasilkan
1. kortikoid –mineral, fungsinya menyerap Na dari darah dan megatur reabsorpsi air pada ginjal,
2. gluko-kortikoid, yang berperan dalam menaikkan kadar gula darah, pengubahan protein menjadi glikogen di hati dan selanjutnya mengubah menjadi glukosa,
3. androgen, bersama hormone reproduksi (gonad ) untuk menentukan sifat kelamin sekunder pria,
<span style="font-weight:bold;">
b. bagian dalam menghasilkan hormone adrenalin atau epineprin. Fungsi hormone ini adalah :</span>
 1. memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.
 2. mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan pernapasan.
 3. mempengaruhi pemecahan glikogen ( glikogenolisis ) dalam hati sehingga menaikan kadar gula darah.

7. kelenjar langerhans
    Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans. Kelenjar ini menghasilkan hormone insulin yang berfungsi antagonis degan hormone adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam hati dan otot. Kekurangan hormone insulin dapat mengakibatkan kencing manis atau diabetes mellitus, insulin dan adrenalin bekerja bersama mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.

   Pengeluaran gula melalui ginjal menyebabkan kadar gula darah turun, badan menjadi lemas dan lapar, sehingga penderita banyak makan. Pada penderita kencing manis juga banya membuang air seni, sehingga mudah merasa haus. Akibatnya penderita banyak minum.
   Banyak glukosa yang dikeluarkan dan tidak dapat disimpan, memungkinan perubahan protein dan lemak tubuh menjadi glukosa. Metabolism lemak akan menyebabkan terbentuknya senyawa keton yang bersifat asam. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya asidosis. Bila hal ini menjadi kronis, akibatnya bisa fatal, karena bisa terjadi komplikasi ke jantung dan ginjal. Penyakit ini dapat diatasi dengan berolahraga dan perawatan serta pengobatan secara teratur.

8. kelenjar usus dan lambung
   Kelenjar usus menhasilkan hormone skretin dan kolesistokinin. Sedangkan kelenjar lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormone-hormon tersebut berperan dalam merangsang sekresi getah lambung.

9. kelenjar kelamin
   Kelenjar kelamin mampu menghasilkan hormon dan sel-sel kelamin  dan kolesistokinin. kelenjar   ini dibedakan atas kelenjar kelamin pria dan wanita.
a. kelenjar kelamin pria ( testis  ) menghasilkan hormon kelamin pria atau androgen dan sel sperma. Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen,yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, danjakun. Fungsi lainnya adalah mempertahankan proses spermatogenesis, dan memberikan efek negative terhadap sekresi LH oleh hipofisis.
b. kelenjar kelamin perempuan ( ovarium ) menghasilkan sel telur (ovum ) dan hormone perempuan, yang meliputi estrogen dan progesterone.
   1. estrogen dihasilkan oleh sel folikel de graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkandan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul  dan payudara pada wanitadan kulit menjadi bertambah halus.
        2. progesterone dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah ditinggalkan sel telur. Pembentukannya dirangsang oleh dinding uterus agar dapat menerima  telur yang sudah dibuahi. Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengandemikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan. Fungsi progesteron, yaitu;
 a.  mengatur pertumbuhan ari-ari ( plasenta )
 b.  menghambat produksi FSH oleh hipofisis,
 c. pada ibu yang habis melahirkan, progesterone bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu,
 d. mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim.

Hormone Estrogen dan Progesterone dalam Teknologi KB

Gerakan KB ( Keluarga Berencana ) yang diprogamkan pemerintah, antara lain merupakan usaha untuk menjarangkan kelahiran. Saat ini KB dapat dilakukan dengan bermacam-macam teknik. Antara lain dengan cara mekanik, sterilisasi, kimia, dan normal.
KB secara hormonal, yaitu dengan memanipulasi kerja hormone. Caranya adalah dengan menggunakan hormon esterogen dan progesterone sintetik bentuk pil. Hormon sintetik ini berpengaruh terhadap penebalan didnding endometrium rahim dan menghambat produksi LH ( Luteinizing Hormone ) dan FSH ( Folikel Stimulating Hormone ) oleh hipofisis. Bila LH dan FSH tidak diproduksi maka tidak akan terjadi fertilisasi ( pembuahan ).
Disamping dalam bentuk pil, Hormon sintetik ini dapat diwujudkan melalui suntikan maupun susuk KB.


Hubungan Hormon dan Saraf

       Baik sistem hormon dan saraf berkaitan dengan proses menyampaikan informasi. Pada saraf penyampaian informasi melalui sinapsis listrik, sedangkan pada sistem hormon melalui zat kimia disebut neurotransmitter.
 Kerja sama antara sistem hormone dan sistem saraf antara lain tampak pada keadaan yang menyebabkan seseorang kekurangan air atau dehidrasi. Keadaan ini akan dilacak oleh saraf tertentu pada hipotalamus, terus ke hipofisis. Selanjutnya hipofisis akan menghasilkan hormone antieuretika yang menghambat produksi urine.
 Perbandingan antara sistem hormone dan sistem saraf sebagai sistem koordinasi dapat diperhatikan pada bagan berikut :


Persamaan
Sis saraf Sistem hormone
- Mengatur dan memelihara homeostatis.
- Mensekresikan messenger kimiawi neurohormon. - Membantu mengatur dan memelihara homeostasis.
- Mensekresikan messenger kimiawi hormone.


Perbedaan
Sistem saraf Sistem endokrin
- Respon cepat
- Signal-signal dibawa via neuron
- Responnya langsung terhadap rangsangan dari luar - Responnya lambat
- Hormon-hormon dibawa via sirkulasi
- Responsnya tidak langsung terhadap internal.


0 comments:

Post a Comment

.comment-content a {display: none;}