Pas di hari peringatan "SUMPAH PEMUDA" email Facebook saya menerimah satu pesan, pesan ini ditulis oleh sahabat Kita Setia Furqon Kholid (beliau merupakan trainer Termuda se Asia tenggara) adapun pesannya sebagai berikut: SELAMAT MEMBACA
Indonesia berduka,
bencana demi bencana silih berganti
Gempa, tsunami, longsor, gunung meletus dan aneka bencana lainnya
Ditambah lagi krisis multidimensi yang seakan datang tiada henti di segala lini
Mari kita evaluasi,
Tak perlu aneh melihat banjir yang melanda, karena pepohonan si kota besar bahkan di hutan-hutanpun tlah diekspor
demi kepentingan sekelompok manusia
Lalu, setelah semua tak ada, dimulailah program penghijauan yang entah berhasil atau tidak
Inilah realitas para oknum pelayan masyarakat
Anggota dewan sibuk memperebutkan kursi, kerjanya merekayasa anggaran
Masyarakat berkubang dalam pengangguran dan kemiskinan yang menjadi-jadi
Beberapa gubernur ditangkap KPK karena terlibat korupsi
Camat memanfaatkan kebodohan masyarakat dengan memanipulasi bantuan
Pak RW dan Pak RT pun tak mau kehabisan jatah
Maka BLT dan bantuan lainnya diupayakan memperkaya saudara dan koleganya
Beberapa artis tak mau ketinggalan eksis
Menjadi agen dalam pendidikan karakter anak bangsa
Dari mulai kasus narkoba, film mesum, hedonisme, selingkuh dan sebagainya
secara tak sadar terrekam dan diamini oleh beberapa pemuda
Wajarlah acara audisi menjadi bintang digandrungi kaula muda..
Cara tercepat kaya, terkenal dan jadi bintang
Ibu-ibu rumah tangga pun tak ingin ketinggalan
Tiada hari tanpa nonton gosip dan sinetron
Sehari tiga kali sesuai resep dokter
Dari mulai bangun tidur sampai hendak tidur lagi mungkin
Efeknya, anak kurang diperhatikan
Banyaknya tuntutan agar suami cepat kaya dan berhasil
Beberapa yang lain memilih menjadi wanita karir
bersolek saat kerja, kelelahan saat harusnya melayani suami
Bapak rumah tangga disibukkan dengan rutinitas sehari-harinya
Mengumpulkan rupiah demi rupiah dengan cara apapun
Dengan sikut, jilat atau cara yang lebih kreatif lainnya
Akhirnya, rizki yang tak halal dimakan oleh istri dan anaknya
mengalir dalam darah anaknya, akhirnya mendarah daging
Jangan terlalu menyalahkan anak jika sulit dikendalikan
Efeknya, terjadilah kenakalan remaja
Anak merasa kurang diperhatikan
ia berontak dan marah
masuk geng motor, narkoba atau seks bebas jadi alat pelampiasannya
Sikap saling percaya diantara masyarakat semakin luntur
Kesenjangan sosial nampak jelas dihadapan
sebelah kanan berdiri rumah mentereng bak istana
sebelah kiri satu rumah kumuh dan sempit dihuni tujuh anak
akhirnya perang antar kampung sulit dihindarkan
Beberapa oknum yang mengaku mahasiswa tak ingin ketinggalan peran
Maka aksi demo yang berakhir ricuh tak terelakkan.
Lengkap sudah LINGKARAN BENCANA dalam negeri ini.
Lalu, SIAPA YANG MESTI DIPERSALAHKAN?
Siapa yang mesti BERTANGGUNG JAWAB ?
Mari kita ubah pertanyaan di atas agar lebih bijaksana,
Apa yang telah KITA LAKUKAN untuk memperbaiki benang kusut masalah di negeri ini?
hanya ingin menjadi penikmat, komentator, atau malah ingiin menjadi pengubah?
Semuanya, PILIHAN hidup ANDA.
Kalaulah boleh berharap...
bangsa ini sedang sakit, jadilah anda dokternya!
Bangsa ini butuh sosok pemimpin berhati seperti Umar bin Abdul Azis, Andalah Umar selanjutnya!
Tidak sembarangan Tuhan takdirkan kita terlahir di Indonesia ini
Kitalah yang akan memperbaiki masalah ini sedikit demi sedikit,
Mulai dari diri sendiri dan SEKARANG JUGA.
Karena Andalah Pahlawan bangsa Abad ini!
Salam Semangat Muda!
Setia Furqon Kholid
Pesan dari Seorang Sahabat
Posted by Guru Kito on 29.10.10
|
0 comments:
Post a Comment